Rabu, 23 Oktober 2013

Fenomena Adiksi sebagai Dampak Interaksi Manusia dan Internet

Pokok Permasalahan

Jelaskan tentang  fenomena adiksi yang terjadi sebagai dampak interksi manusia dan internet (internet addiction), serta berikan contoh kasus dalam kehidupan sehari-hari mengenai fenomena internet addiction.

Pembahasan

Menurut Thombs (2006), adiksi dapat dilihat dari berbagai perspektif, diantaranya seperti perilaku tidak bermoral, penyakit dan perilaku maladaptif. Dimana peneliti ini lebih cenderung condong pada perilaku maladaptif dalam memandang fenomena adiksi, yang menjelaskan bahwa sebenarnya adisi berada di bawah pengaruh lingkungan, keluarga dan sosial. Perilaku ini sendiri berakibat merusak baik bagi pecandu, keluarga, maupun masyarakat.

indowebsia.com -- Kecanduan atau adiksi terhadap internet terlihat dari intensi waktu yang digunakan seseorang untuk terpaku berjam-jam bahkan ada yang sampai berhari-hari di depan komputer atau segala macam alat elektronik yang memiliki koneksi internet, banyaknya waktu yang mereka gunakan untuk online membuat mereka tidak peduli dan lupa dengan aktivitas lainnya dan kehidupan sekitar mereka.
Internet Addiction Disorder (IAD) atau gangguan kecanduan internet meliputi segala macam hal yang berhubungan dengan internet seperti jejaring sosial, email, pornografi, judi online, game online, chatting dan lain-lain. Jenis gangguan ini memang tidak tercantum pada manual diagnostik dan statistik gangguan mental, atau yang biasa disebut dengan DSM, namun secara bentuk dikatakan dekat dengan bentuk kecanduan akibat judi, selain itu badan himpunan psikolog di Amerika Serikat secara formal menyebutkan bahwa kecanduan ini termasuk dalam salah satu bentuk gangguan.
Pernah terjadi kasus di Amerika dimana seseorang harus tidak lulus karena tidak pernah menghadiri kelas karena sibuk berinternet. dan kasus didalam negeri sendiri adalah seorang gadis usia 12 tahun kabur dari rumahnya selama dua minggu, gadis tersebut mengaku tinggal disebuah warnet untuk memainkan game online..
Internet dan komputer bisa memberikan dampak negatif pada perilaku, baik secara langsung ataupun secara perlahan di kemudian hari. Laporan dari Leonard Holmes. PhD, dalam tahun yang sama menyebutkan rata-rata pengguna internet menghabiskan waktunya 19 jam perminggunya. Banyak penelitian lain juga menyebutkan bahwa mahasiswa menghabiskan waktunya 11 jam setiap minggunya untuk ber-online (Scherer, 1997).



Beberapa Contoh Kasus

  • Kasus 1Meninggal Setelah Bermain “Play Station” (lokasi: KotaMagetan)Nanda Rizky Saputra (12 tahun) terkena serangan jantungsetelah bermain games selama 2 hari di warung internetdekat rumahnya. Selama 2 hari tersebut Nanda selalupulang larut malam ke rumah dan pada hari keduasebelum ia menyelesaikan games “point blank” yangterakhir ia menghembuskan nafas terakhir akibat seranganjantung. Dokter mengatakan pemicu serangan jantungtersebut karena ia sedikit makan, minum dan istirahat.(sumber: www.magetankita.com/27/02/13)
  • Games Membuat Anak Bertemperamen Kasar Seorang ibu di Sydney mengatakan puteranya yangberusi 13 tahun tergantung dengan game komputer,dia sampai hanya bersekolah beberapa kali sajaselama dua tahun, dan bereaksi dengan kekerasansegala upaya untuk menyingkirkannya dari depanlayar.“Dia mulai memukul-mukul tembok, melemparbenda-benda dan mengancamku. Semua ini terjadiakibat permainan yang paling adiktif, World ofWarcraft," tutur sang ibu.Kasus 2



  • Beberapa bentuk gejala kecanduan Internet atau Internet Addiction Disorder (IAD).


    kurangnya tidur dan kelelahan,


    • mendapat nilai yang buruk dalam studi,

    • performa kerja yang menurun,

    • lesu dan kurangnya fokus.

    • cenderung kurang terlibat dalam aktivitas dan hubungan sosial, kurang bisa bersosialisasi,

    • berbohong tentang berapa lama waktu yang mereka gunakan untuk online dan juga tentang permasalahan-permasalahan yang mereka tunda karenanya.

    • Kebanyakan dari orang-orang yang kecanduan internet adalah mereka yang mengalami depresi berat, kecemasan.

    Dari hal tersebut maka diketahui bahwa kecenderungan kecanduan ini dimiliki oleh mereka yang memiliki gangguan dalam dunia nyata, sehingga internet merupakan salah satu media ‘pelarian’ mereka.
    Ketidakmampuan seseorang dalam mengontol diri untuk terkoneksi dengan internet adalah cikal bakal dari lahirnya bentuk kecanduan ini, bahkan di Amerika Serikat telah berdiri panti rehabilitasi untuk menyembuhkan bentuk kecanduan khusus internet. kebiasaan yang tidak terkendali memang terkadang dapat menimbulkan petaka tersendiri bagi diri kita, dengan tidak bisa mengatur lamanya durasi berinternet, menghabiskan waktu dan meninggalkan semua tanggung jawab dalam kehidupan nyata.


    sumber: http://indowebsia.com/shownews.php?news_id=5#ixzz2iXt71wMC
  •  http://indowebsia.com/shownews.php?news_id=5#ixzz2iXluDubr

    http://lontar.ui.ac.id/file?file=digital/125224-155.418%20SAM%20a%20-%20Attachment%20Style%20-%20Literatur.pdf

    http://www.slideshare.net/fitrimeliani/tgs-kelompok-7-2-parenting-masalah-lingkungan

    http://indowebsia.com/shownews.php?news_id=5 

    SITI ROHANI
    (17512085)  2PA08


Kamis, 10 Oktober 2013

Peran Sosial Individu dalam Internet


  • Pengertian Perilaku Prososial M e n u r u t B a r o n d a n 2B
  •  Perilaku yang menguntungkan orang lain, perilaku prososial mencakup tindakan – tindakan : Sharing atau berbagi, cooperating atau kerjasama, donating atau menyumbang, helping atau menolong, generosity atau dermawan dan juga perilaku – perilaku yang mempertimbangkan hak dan kesejahteraan orang lain (Mussen dkk, 1979)

  • Dampak negatif penggunaan internet:
  • Dampak negatif dari perkembangan internat bagi psikologis pengguna diantaranya adalah menurunnya moral pengguna, Mengapa? Penurunan moral ini sangat berkaitan dengan pornografi yang tersebar bebas di internet dan dapat diakses oleh umum. Lalu dapat menyebabkan dampak anti sosial bagi pengguna. Hal ini mungkin baru kiat dengar, tetapi dalam beberapa kasus hal ini memang ada. Dampak anti sosial ini terjadi karena si pengguna menjadi addict(ketagihan) terhadap internet itu sendiri. Addiction ini sendiri terjadi karena pengguna menemukn kenyamanan yang lebih saat menggunakan fasilitas internet ini. si pengguna lebih nyaman berada dan berinteraksi di/dengan dunia maya dibandingkan dengan di/dengan dunia nyata, sehingga dia lebih memilih internet daripada hal lain hal ini biasa disebut dengan internet addiction. Selain internet addictionCyber-relational addiction pun bisa menjadi salah satu faktor penyebab terbentuknya sifat/pribadi yang anti sosial dalam dunia nyata.

  • Pokok Pembahasan
  • Antisosial
  • Pengguna intenet biasanya lebih banyak menghabiskan waktu mereka adalah dengan membuka sosial media(somed). Banyak diantara mereka senang berlam-lama bermain somed karena mereka begitu nyaman berkomunikasi di dunia maya. Bahkan banyak kasus sudah terjadi yaitu saat dia berada di dunia maya dia begitu wise, terbuka, dan sering menyapa tapi pada saat di dunia nyata ia tidak bisa melakukan hal yang sama. hal ini yang membuat banyak pengguna internet menjadi anti sosial. Jika kita mempunyai teman, kerabat, atau orang dekat yang memiliki sifat anti sosial sebaiknya kita tidak mendiaamkannya saja namun coba pedulikan dirinya di dunia nyata supaya dia mempunyai keberanian di dunia nyata.

    Pornografi
    Generasi muda zaman sekarang bukanlah yang pertama tertarik dengan pornografi. Pornografi sudah ada sejak zaman Yunani dan Romawi kuno dengan gambar-gambar kelamin pria. Di India, banyak kuil kuno dihiasi dengan patung-patung seksual, dan Jepang pada peradaban abad ke-16 melihat representasi seksual sebagai sesuatu yang normal. 
    Tapi beberapa penelitian menemukan bahwa kehadiran internet membuat akses pornografi lebih mudah dari sebelumnya dan ada kekhawatiran bahwa ini berdampak terhadap kesehatan emosional dan fisik, terutama bagi anak muda yang sering menontonnya. 
    Salah satu penelitian di Australia menemukan 28 persen anak-anak berumur 9 sampai 16 tahun pernah menonton porno melalui internet; sedangkan remaja berumur 15 sampai 16 tahun, persentasenya mencapai 73 persen. 
    Penelitian di Australia lainnya menemukan, dari kelompok remaja berumur 13 sampai 16 tahun, 93 persen lelaki dan 62 persen perempuan telah menonton film porno melalui internet. 
    Dr Rebecca Guy adalah seorang dosen senior Program Kesehatan Seksual di Institut Kirby, Universitas New South Wales. Ia mengatakan, "Remaja akan lebih terekspos dengan materi dan interaksi seksual melalui internet."
    Guy menambahkan beberapa penelitian juga menemukan asosiasi yang kuat antara durasi anak muda menonton porno online dan praktek seks lebih dini, yang akibatnya meningkatkan resiko terkena penyakit menular seksual yang berbahaya.
    Namun, Guy mengatakan, walaupun ada hipotesis yang kuat dan bukti yang terus meningkat mengenai pengaruh pornografi online dengan kesehatan remaja yang buruk, masih ada banyak ketidak pastian mengenai isu ini dan apa yang harus dilakukan untuk menanganinya.
    "Salah satu penelitian yang dilakukan dengan remaja di Belanda menemukan bahwa paparan materi seksual eksplisit melalui internet tidak bisa memprediksi perilaku seksual di antara mereka."
    "Namun, di Amerika Serikat, beberapa studi menemukan remaja dengan paparan materi seksual hebat lebih tinggi kemungkinannya melakukan hubungan seks atau melakukan tindakan kekerasan dan agresif."
    Professor Raj Sitharthan, dari Departemen Psikiatri di Universitas Sydney, mengatakan kekhawatiran mengenai akses pornografi online hanya berpengaruh kepada penonton dalam jumlah kecil. 
    "Kami tidak mengatakan bahwa film porno akan berdampak negatif bagi semua orang yang menontonnya. Tidak begitu, tapi mudahnya akses pornografi melalui internetlah yang menjadi masalah baru."
    Gambling atau Perjudian
    Dampak lain yaitu perluasan perjudian. Dengan jaringan yang ada, beberapa penjudi tak perlu pergi ke area khusus untuk memenuhi keinginannya. Para pemain judi hanya perlu hindari website seperti ini, dikarenakan umumnya website perjudian tidak agresif serta membutuhkan banyak persetujuan dari pengunjungnya.
    Nah demikian hal-hal yang berkaitan dengan dampak negatif dalam penggunaan internet. dan sekiranya semoga ini dapat menjadikan suatu pelajaran agar menjadi individu yang dapaqt mengerti sisi negatif dari penggunaan internet.

    Sumber:
    http://www.slideshare.net/NnisaMukti/perilaku-prososial
    http://4jipurnomo.wordpress.com/dampak-perkembangan-internet-bagi-psikologis-seseorang/
    http://wahyudik.blogspot.com/2012/11/dampak-negatif-internet.html
    http://www.radioaustralia.net.au/indonesian/2013-05-23/menangani-dampak-pornografi-online-terhadap-anak-muda/1135120
    http://artikelterkait.com/dampak-negatif-internet.html



Kamis, 03 Oktober 2013

#PTI Tugas 2 Pengaruh Gender, Usia, Budaya dalam Interaksi Manusia dan Internet


TUGAS PSIKOLOGI & TEKNOLOGI INTERNET
Pengaruh Gender, Usia, Budaya, dalam Interaksi antara Manusia dan Internet
 gunadarma_transparant
Disusun oleh Kelompok 8:
Ayu Intan P.                         (11512285)
Lailatul Faizah                     (15509489)
Muttaqin                              (15512190)
Siti Rohani                            (17512085)
2pa08

Fakultas Psikologi
Universitas Gunadarma

Depok
2013
A. Pengaruh Budaya
Komponen demografi seperti gender, usia, budaya, dan sociocultural telah diteliti  kaitannya dengan interaksi manusia dan internet oleh beberapa ahli cyberpsychology. Penelitian dari Li & Kirkup (2007), menunjukkan bahwa para pelajar sekolah di Eropa mempunyai pengalaman lebih dini dalam melakukan interaksi dengan internet dibandingkan para pelajar usia sekolah di Asia. Selain karena internet memang pertama kali ditemukan dan dikembangkan di negara-negara barat, hal ini juga disebabkan kecepatan akses internet di Eropa yang jauh lebih cepat dibandingkan kecepatan akses internet di Asia.
Kemudian, para pelajar di Eropa juga cenderung menggunakan internet untuk keperluan mencari sumber-sumber untuk bahan belajar, sementara pelajar di Asia lebih banyak digunakan untuk hal-hal yang bersifat pribadi seperti bermain gamedan menjalin hubungan interpersonal. Hal ini disebabkan karena sistem pembelajaran di Eropa yang lebih terbuka dalam mensyaratkan berbagai sumber ajar yang tersedia baik offline maupun online. Sedangkan sistem pembelajaran di Asia masih menempatkan sumber-sumber seperti buku-buku dan materi dari guru sebagai sumber pengetahuan yang lebih dihormati dibandingkan sumber-sumber dari internet. Budaya individualist pada masyarakat Eropa dan budaya kolektivis di Asia juga memengaruhi bagaimana mereka bersikap terhadap hubungan interpersonal secara online. Di mana dalam budaya kolektivis, menjalin hubungan interpersonal dan berkomunikasi dengan siapa saja mempunyai arti yang sangat penting; sementara pada budaya individualist berlaku sebaliknya.
B. Pengaruh Gender dan Usia
Sementara itu, berdasarkan gender, baik pria maupun wanita pada kedua budaya sudah mulai menyadari kesetaraan gender dalam hal mengakses internet pada usia universitas. Hanya saja, pola pengaksesan internet pada wanita lebih cenderung digunakan untuk keperluan belajar, sementara pria cenderung lebih banyak menggunakannya untuk kepentingan pribadi seperti bersosialisasi dan bermain game. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh menurunnya perhatian pria kepada hal-hal yang bersifat akademik maupun pencapaian prestasi akademik akhir-akhir ini. Meskipun kedua gender setara dalam kepuasan berinteraksinya dengan internet, namun pria lebih percaya diri dengan kemampuannya menggunakan internet dibandingkan wanita. Kemudian, pria juga lebih banyak menghabiskan waktunya di internet dalam hal email, chatting dan game dibandingkan wanita. Berdasarkan penelitian dari Thayer & Ray (2006), wanita lebih menyenangi berhubungan secara offline atau jika pun harus online hanya akan berkomunikasi dengan kerabat dan teman-teman yang dikenalnya. Sehingga tidak heran jika di situs-situs chatting, seperti http://worldofchat.co.uk misalnya, kebanyakan user-nya adalah pria, sementra user wanitanya sangat sedikit.
wolrdofchat
Gb. 1. user pria lebih banyak dibandingkan user wanita.
Terakhir, berdasarkan usia, para pelajar dengan budaya barat terutama para pria telah berinteraksi dengan komputer sejak usia dini. Sementara mayoritas pelajar di Asia mengenal komputer pertama kali pada usia sekolah menengah atau di bangku universitas (Li & Kirkup, 2007). Kemudian Thayer & Ray (2006), menambahkan bahwa dalam melakukan komunikasi di internet, pada usia lebih muda, orang cenderung untuk lebih terbuka dan menikmati menjalin hubungan interpersonal dengan orang-orang asing dan teman-temannya. Sementara orang-orang pada usia menengah lebih memilih berikteraksi dengan orang-orang di lingkungan kerjanya, dan pada dewasa akhir cenderung berkomunikasi online dengan teman-teman yang dikenalnya saja.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh gender, usia, dan budaya dalam interaksi manusia dan internet. Dimana gender memengaruhi manusia dalam hal pola interaksinya dengan internet, sementara usia memengaruhi manusia dalam hal pengenalan terhadap internet dan cara berkomunikasi di internet, sedangkan budaya memengaruhi seluruh aspek-aspek dalam interaksi antara manusia dan internet.
Sumber data:
Li, N., & Kirkup, G. (2007). Gender and cultural differences in internet use: A study of China and the UK. Computers & Education, 48 , 301-317.             Retrieved October 02, 2013, from:
Thayer, S. E., & Ray, S. (2006). Online communication accross age, gender, and duration of internet use. Cyberpsychology & Behaviour, 9 (4) ,             432-440. Retrieved October 02, 2013, from:                      http://www.communicationcache.com/uploads/1/0/8/8/10887248/online_communication_preferences_across_age_gender_and_duration_of_internet_use.pdf


Psikologi dan Teknologi Internet

Pokok - Pokok Bahasan : 

  • Netiquette
  • Flaming
  • Trolling
  • Juking

Netiquette

Netiquette, apa itu netiquette?,, saya pun baru mendengarnya, memang terdengar aneh namun istilah ini memang benar adanya dalam teknologi internet. Nah,,, Netiquette merupakan suatu aturan atau etika dalam menggunakan internet yang digunakan saat kita memasuki komunitas umum dimana terdapat banyak informasi yang akan diperoleh secara terbuka, itulah pengertiannya..Didalam netiquette menjabarkan tentang aturan-aturan yang tidak boleh dilanggar oleh pennguna internet, seperti batasan-batasan dan cara terbaik dalam penggunaan internet.

contohnya: sebagai orang yang mengerti apa saja batasan dari penggunaan internet, tentunya akan mematuhi hal tersebut, seperti didak menyalahgunakan internet untuk hal-hal yang tidak baik ataau melanggar hukum, seperti melihat hal-hal yang berbau fonografi, dan lain-lain.

Flaming

Flaming hemmmm,,,, apa lagi kah itu??? jawabnya,, Flaming merupakan suatu tindakan yang berbau provokasi ( mengejek, menyinggung atau menghina ) pengguna lainnya. mengapa demikian?? karena, hal itu dapat memicu terjadinya pertengkaran dalam media sosial.

contohnya: menulis status atau memposting tulisan yang berisi hal-hal yang dapat menyinggung orang lain, seperti membuka aib orang llain dalam media sosial, dan lain-lain.

Trolling

Langsung saja,,, Troling merupakan pesan atau komentar dalam internet yang mengakibatkan bangkitnya emosional atau kemarahan dari pengguna lainnnya. Hal ini dapat kita temui saat terjadi debat dimana mereka saling memojokkan lawan debat mereka.

contohnya: memberikan komentar terhadap status seseorang dalam media sosial yang seharusnya bukan merupakan urusannya,, karena dia tidak menyukai seseorang yang membuat status tersebut dia terus berusaha untuk memojokan dengan semua komentarnya.

Juking

Juking,, suatu tindakan menilis dan memasang posting atau informasi yang tidak seharusnya yang mengakibatkan terjadinya ketidaknyamanan dari pihak lain yang menggunakann internet.

contohnya : menulis postingan yang isinya menjelek-jelekan orang lain,  dan dapat membuat nama baik orang tersebuk menjadi tidak baik dari posyinngan yang sebenarnya tidak bermanfaat, dan menyebabkan ketidaknyamanan pengguna lain.

sumber: http://hasyahermansyah.blogspot.com/


Akhirnya tugas softskill psikologi dan teknologi internet,,, semoga berkenan, namun apabila ada yang kurang diharapkan kritik dan sarannya agar lebih bagus,, :) terimakasih...