Kamis, 03 Oktober 2013

#PTI Tugas 2 Pengaruh Gender, Usia, Budaya dalam Interaksi Manusia dan Internet


TUGAS PSIKOLOGI & TEKNOLOGI INTERNET
Pengaruh Gender, Usia, Budaya, dalam Interaksi antara Manusia dan Internet
 gunadarma_transparant
Disusun oleh Kelompok 8:
Ayu Intan P.                         (11512285)
Lailatul Faizah                     (15509489)
Muttaqin                              (15512190)
Siti Rohani                            (17512085)
2pa08

Fakultas Psikologi
Universitas Gunadarma

Depok
2013
A. Pengaruh Budaya
Komponen demografi seperti gender, usia, budaya, dan sociocultural telah diteliti  kaitannya dengan interaksi manusia dan internet oleh beberapa ahli cyberpsychology. Penelitian dari Li & Kirkup (2007), menunjukkan bahwa para pelajar sekolah di Eropa mempunyai pengalaman lebih dini dalam melakukan interaksi dengan internet dibandingkan para pelajar usia sekolah di Asia. Selain karena internet memang pertama kali ditemukan dan dikembangkan di negara-negara barat, hal ini juga disebabkan kecepatan akses internet di Eropa yang jauh lebih cepat dibandingkan kecepatan akses internet di Asia.
Kemudian, para pelajar di Eropa juga cenderung menggunakan internet untuk keperluan mencari sumber-sumber untuk bahan belajar, sementara pelajar di Asia lebih banyak digunakan untuk hal-hal yang bersifat pribadi seperti bermain gamedan menjalin hubungan interpersonal. Hal ini disebabkan karena sistem pembelajaran di Eropa yang lebih terbuka dalam mensyaratkan berbagai sumber ajar yang tersedia baik offline maupun online. Sedangkan sistem pembelajaran di Asia masih menempatkan sumber-sumber seperti buku-buku dan materi dari guru sebagai sumber pengetahuan yang lebih dihormati dibandingkan sumber-sumber dari internet. Budaya individualist pada masyarakat Eropa dan budaya kolektivis di Asia juga memengaruhi bagaimana mereka bersikap terhadap hubungan interpersonal secara online. Di mana dalam budaya kolektivis, menjalin hubungan interpersonal dan berkomunikasi dengan siapa saja mempunyai arti yang sangat penting; sementara pada budaya individualist berlaku sebaliknya.
B. Pengaruh Gender dan Usia
Sementara itu, berdasarkan gender, baik pria maupun wanita pada kedua budaya sudah mulai menyadari kesetaraan gender dalam hal mengakses internet pada usia universitas. Hanya saja, pola pengaksesan internet pada wanita lebih cenderung digunakan untuk keperluan belajar, sementara pria cenderung lebih banyak menggunakannya untuk kepentingan pribadi seperti bersosialisasi dan bermain game. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh menurunnya perhatian pria kepada hal-hal yang bersifat akademik maupun pencapaian prestasi akademik akhir-akhir ini. Meskipun kedua gender setara dalam kepuasan berinteraksinya dengan internet, namun pria lebih percaya diri dengan kemampuannya menggunakan internet dibandingkan wanita. Kemudian, pria juga lebih banyak menghabiskan waktunya di internet dalam hal email, chatting dan game dibandingkan wanita. Berdasarkan penelitian dari Thayer & Ray (2006), wanita lebih menyenangi berhubungan secara offline atau jika pun harus online hanya akan berkomunikasi dengan kerabat dan teman-teman yang dikenalnya. Sehingga tidak heran jika di situs-situs chatting, seperti http://worldofchat.co.uk misalnya, kebanyakan user-nya adalah pria, sementra user wanitanya sangat sedikit.
wolrdofchat
Gb. 1. user pria lebih banyak dibandingkan user wanita.
Terakhir, berdasarkan usia, para pelajar dengan budaya barat terutama para pria telah berinteraksi dengan komputer sejak usia dini. Sementara mayoritas pelajar di Asia mengenal komputer pertama kali pada usia sekolah menengah atau di bangku universitas (Li & Kirkup, 2007). Kemudian Thayer & Ray (2006), menambahkan bahwa dalam melakukan komunikasi di internet, pada usia lebih muda, orang cenderung untuk lebih terbuka dan menikmati menjalin hubungan interpersonal dengan orang-orang asing dan teman-temannya. Sementara orang-orang pada usia menengah lebih memilih berikteraksi dengan orang-orang di lingkungan kerjanya, dan pada dewasa akhir cenderung berkomunikasi online dengan teman-teman yang dikenalnya saja.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh gender, usia, dan budaya dalam interaksi manusia dan internet. Dimana gender memengaruhi manusia dalam hal pola interaksinya dengan internet, sementara usia memengaruhi manusia dalam hal pengenalan terhadap internet dan cara berkomunikasi di internet, sedangkan budaya memengaruhi seluruh aspek-aspek dalam interaksi antara manusia dan internet.
Sumber data:
Li, N., & Kirkup, G. (2007). Gender and cultural differences in internet use: A study of China and the UK. Computers & Education, 48 , 301-317.             Retrieved October 02, 2013, from:
Thayer, S. E., & Ray, S. (2006). Online communication accross age, gender, and duration of internet use. Cyberpsychology & Behaviour, 9 (4) ,             432-440. Retrieved October 02, 2013, from:                      http://www.communicationcache.com/uploads/1/0/8/8/10887248/online_communication_preferences_across_age_gender_and_duration_of_internet_use.pdf


Tidak ada komentar:

Posting Komentar